Selasa, 17 September 2019

Bagaimana Nasib Bisnis Properti di Tahun 2019?



Bisnis properti nggak pernah surut untuk dibahas. Karena, ingin pasang atau surut sekalipun, properti senantiasa punya poin tinggi diperbandingkan sektor bisnis lainnya. Konon, dikala krisis moneter 1997-1998 melanda Indonesia dan negara-negara lain di dunia, poin jual properti konsisten lebih tinggi diperbandingkan harga dikala pembelian pertama. Harganya bahkan lantas drastis saat krisis selesai.



Mungkin hal ini pula yang bikin si kecil muda mulai melirik bisnis properti. Di Indonesia, telah banyak sosok milennial yang terjun dan merasakan profit dan seluk-beluk dari bisnis ini. Apartemen menjadi salah satu produk investasi yang dimiliki si kecil muda. Apartemen ini kemudian disewakan.



Tahun 2018 menjadi salah satu tahun di mana banyak si kecil muda mulai membeli apartemen lalu menyewakannya. Bukan hanya berperilaku sebagai pemberi modal, malahan ada si kecil muda yang ikut serta mengerjakan perusahaan properti seperti Harfani Alwi dan Tommy Widjanarko. Lalu bagaimana dengan 2019? Sebelum itu yuk kita memandang kilas baliknya dahulu.


1. Kilas balik properti 2018

Tahun 2018 bukanlah tahun terbaik untuk bisnis properti. Badan Sentra Statistik mencatat bahwa pertumbuhan bisnis properti cenderung melambat. Dibandingi dengan tahun sebelumnya, ada penurunan sebesar 3,11 persen. Tapi penurunan hal yang demikian lebih sedikit diperbandingkan pada tahun 2017, yang merosot tajam ke angka 3,68 persen. Jauh berbeda pada tahun 2016 (4,69 persen) dan 2015 (4,11 persen).



Meski demikian, situasi pasar cukup bagus. Bisnis properti cukup menggeliat. Kelihatan dari sejumlah perusahaan pengembang perumahan dan apartemen yang mencatat penjualan cukup bagus. Umpamanya Agung Podomoro Land (APL) yang mempunyai proyek perumahan di Gunung Manglayang (Podomoro Park). Proyek hal yang demikian telah mulai dipasarkan pada 2018 dan baru mulai dibangun pada 2019. APL mencatat sudah memasarkan 850 unit seharga Rp1,5-3,5 miliar per rumah pada akhir Oktober 2018.



PT Mitra Sindo Berhasil juga mencatat penjualan yang cukup bagus. Perusahaan pengembang hal yang demikian sukses memasarkan 700 unit rumah, apartemen, dan ruko lewat proyeknya Jakarta Garden City di Cakung, Jakarta Timur. Sementara itu Citra Jaya mengalami peningkatan penjualan sebanyak 5 persen di Maja, Lebak-Banten. Jumlah ini serupa dengan Paramount Serpong yang sukses memasarkan 621 unit rumah seharga Rp600 juta hingga 3,5 miliar per unit.



2. Lalu bagaimana prospek bisnis properti tahun 2019?

Untuk tahun 2019, para pakar menyatakan bisnis properti masih diminati. Walau ada pemilihan presiden, bisnis properti nggak bakal terganggu. Elemen ini dikarenakan masih tingginya keperluan rumah yang belum terpenuhi alias backlog, apalagi rumah untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.



Contohnya lain yang ikut serta memberi pengaruh popularitas hal yang demikian yaitu kenaikan KPR Subsidi. Program hal yang demikian diwariskan oleh Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kebijakan-kebijakan relaksasi hal yang demikian yang pada hasilnya menyokong milennial untuk mulai membeli rumah dan dapat jadi akan mulai berinvestasi di bidang properti lainnya.



3. Apa popularitas properti yang bakal ramai?

Untuk 2019, rumah mempunyai kesempatan yang besar untuk dipasarkan. Pasalnya, masih banyak rakyat Indonesia yang belum punya rumah sendiri. Di sebagian tempat di Indonesia, terjadi backlog, sehingga permintaan untuk rumah bakal masih ramai tahun ini. Umpamanya di tempat Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Pada 2017, tiga tempat hal yang demikian mencatat backlog perumahan sebanyak 13,7 juta.


Mudah kilas balik dan popularitas properti 2019, sepertinya bisnis properti masih bakalan hangat, nih. Yah, selama masih ada permintaan mah telah pasti para pengembang bakal menangkap keperluan hal yang demikian sebagai kesempatan bisnis. -mudahan tahun ini yang belum punya rumah, punya rumah. Nah, buat yang telah punya rumah, bertambah satu rumah lagi. Hitung-hitung sebagai investasi, kan?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar